Rabu, 18 Mei 2011

BERIMAN, TIDAK MENGINGKARI ALLAH

Tidak ada kecantikan bagi seorang wanita, tidak pula keindahan, harga diri dan kedudukan kecuali dengan beriman kepada Tuhannya, beriman kepada Alllah SWT dan mengikuti ajaran Rasul-Nya SAW. Apabila dirinya tegak di atas pondasi ini, maka dialah wanita yang mendapat petunjuk, diterima amalnya dan menjadi wanita pilihan di sisi Rabb-Nya. Namun jika dia melepaskan pondasi tersebut, kafir terhadap Tuhannya, mengingkari agamanya dan melepaskan tuntutannya, maka dialah cermin wanita yang murahan, hina dan terbuang. Pada saat itulah sinar kecantikan seorang wanita menjadi sirna, walau berkalung gugusan bintang di langit, meskipun bermahkota bintang gemini dan matahari terbit dari keningnya. Bersikap negatif terhadap Islam akan melunturkan setiap nilai-nilai yang utama, norma yang mulia dan standar kebaikan. Orang yang mengingkari kebenaran agama yang hak ini, berarti tidak ada kebaikan di dalam kehidupannya. Mengabaikan keimanan dan menjauhi nilai-nilai agama, akan menyebabkan seorang wanita mudah menanggalkan pakaian malu, mahkota keutamaan, selendang kemuliaan dan baju kehormatan.

Kebahagiaan yang pertama bagi seorang wanita adalah menjadi seorang mu’minah yang beriman kepada Allah swt Yang Maha Tinggi dan Maha Agung, imamnya yang diikuti dalam kehidupan ini adalah Muhammad saw. Dia mencintainya, mengikuti sunahnya, membaca sirahnya, melaksanakan perintahnya, menjauhi larangannya, dan menjalankan sunnahnya. Jika dia tidak membangun kepribadiannya dengan pondasi ini maka jangan berharap dia bisa mereguk kebahagiaan di tempat yang lain atau mencari jalan lain untuk mencapai kesuksesan dan meraih kesenangannya.

Sesungguhnya wanita yang mengingkari Tuhannya, ia berjalan menuju kemerosotan dan kematian, melangkah secara pasti menuju kehancuran dan neraka. Sebab dia kafir kepada Allah swt Yang Maha Esa dan Maha Perkasa. Sejatinya dia hidup dalam kesempitan, kesengsaraan, penderitaan, dan kesusahan walaupun dia tinggal di atas menara yang kokoh, bermegah-megahan, dan bergelimpang dalam sutra dan mempercantik diri dengan seluruh perhiasan di Bumi. Hatinya kosong dari cahaya, kering dari keimanan, tidak ada ketenangan, ketentraman, kebahagiaan, keamanan, dan kemenangan serta harapan. Barangsiapa yang ingin meraih kebahagiaan hidup, maka hendaklah dia mencarinya dalam ungkapan:

“Lailaha Illallah Muhammadarasullah”
“Tiada Tuhan [yang berhak disembah] selain Allah swt dan Muhammad saw adalah utusan-Nya.”

Tidak ada komentar:

Posting Komentar