Bahan:
500 g FIESTA NUGGET, Minyak goreng secukupnya, 50 g bawang bombay, iris cincin, 3 siung bawang putih, memarkan, cincang 1 cm jahe, iris seperti batang korek api,
2 sdm saus tomat, 1 sdm sambal bangkok, 2 sdt kecap asin, 1 1/2 sdm tepung maizena, larutkan dengan 250 ml kaldu ayam 1/2 sdt merica bubuk, 1/4 sdt garam, 1 sdt gula pasir,200 g nanas potong kecil.
pelengkap: Pure kentang, setup sayur.
Cara Membuat:
1. Goreng FIESTA NUGGET dalam minyak panas hingga matang dan garing, angkat tiriskan.
2. Panaskan 2 sdm minysk goreng, tumis bawang bombai, bawang putih, dan jahe hingga harum.
3. Masukan saus tomat, sambal bangkok, kecap asin, dan larutkan maizena. masak hingga saus kental.
4. Tambahkan merica, garam, gula pasir, dan nanas. aduk hingga saus rata dan nanas setengah matang.
5. Masukan FIESTA NUGGET goreng. Aduk rata. Angkat.
6. Sajikan segera bersama pure kentang dan setup sayur.
cinta selalu menyertai kita
Rabu, 14 September 2011
Rabu, 15 Juni 2011
Jika Qalbu Sakit maka Jasmanipun Menjadi Sakit?
Pada dasarnya ada tiga macam penyakit yang bersarang di tubuh manusia yaitu; penyakit qalbu (hati), penyakit akal (keduanya termasuk penyakit jiwa), dan penyakit jasmani. Membedakan penyakit jasmani dengan penyakit jiwa lebih mudah ketimbang membedakan penyakit jiwa itu sendiri yaitu akal dan qalbu. Walaupun demikian, ketiganya memiliki persamaan. Apa pun yang dikenai oleh ketiga penyakit itu, ia tidak akan mampu menjalankan fungsinya dengan baik. Tubuh kita disebut berpenyakit apabila ada bagian tubuh kita yang tidak menjalankan fungsinya dengan benar. Telinga Anda disebut sakit apabila ia tidak dapat mendengar lagi.
Di antara fungsi qalbu, menurut Al-Ghazali, adalah untuk mendekatkan diri kepada Allah swt. Secara hakekat hati bahkan lebih luas dari langit dan bumi karena Allah telah menciptakan hati sebagai tempat Dia bersemayam. Allah swt berfirman dalam sebuah hadis Qudsi: Langit dan bumi tidak dapat meliputi-Ku. Hanya hati manusia yang dapat meliputiKu.
Dalam hadis Qudsi lain, Allah swt berfirman: "Hai anak Adam, Aku telah menciptakan taman bagimu, dan sebelum kamu bisa masuk ke taman ciptaan-Ku, Aku usir setan dari dalamnya. Dan dalam dirimu ada hati, yang seharusnya menjadi taman yang engkau sediakan bagi-Ku."
Hadis ini menunjukkan bahwa fungsi hati adalah untuk mengenal Allah swt, mencintai, menemui bahkan pada derajad (maqam) tertentu seseorang hamba dapat merasakan berjumpa dengan-Nya. Hati yang berpenyakit ditandai dengan tertutupnya mata bathin kita dari penglihatan-penglihatan ruhaniah. Oleh karena itu jika kita menajamkan mata qalbu dan mata pikir maka akan tersingkap keagungan rahasia ayat-ayatNya, karena qalbu adalah pengantin jasad dan ruh. Hanya Qalbu Sakinah yang sambung dengan DiriNya. Oleh karena itu ketahuilah selain penyakit akal, ada hubungan signifikan antara penyakit qalbu dengan penyakit jasmani (fisik). Berikut diantaranya penyakit qalbu yang telah di research dari Dr. Don Colbert MD PA, dari Florida USA, antara lain adalah
MARAH, dapat menyebabkan :
-Rheumatoid arthritis
-Serangan jantung
-Penyakit jantung
-Gagal jantung
-Kanker
-Tekanan darah tinggi
-Stroke
-Tukak lambung
Dr. Robert Elliott Gentry, MD, Cardiologist ternama, menemukan bahwa ketika "para pereaksi panas" itu memendam perasaan-perasaan mereka, itu pada akhirnya berubah menjadi permusuhan dan kemarahan. Ketika itu terjadi, tekanan darah meningkat tajam, resiko serangan jantung dan stroke akan lebih tinggi.
BENCI dan IRI HATI, dapat menyebabkan:
-Tekanan darah tinggi
-Sakit kepala migran
-Penyakit jantung
-Tukak lambung
-Kanker.
SOMBONG, dapat menyebabkan :
-Penyakit mental
-Stroke
-Serangan jantung
-Kematian
TAKUT dan KHAWATIR (ANXIETY), dapat menyebabkan :
-Penyakit jantung
-Penyakit mental
-Kepanikan
-Depresi
-Serangan jantung
-Fobia.
DEPRESI, dapat menyebabkan :
-Kanker
Sebagai contoh pria memiliki kecenderungan untuk melepaskan kemarahan mereka, sementara wanita cenderung menyembunyikannya. Adalah benar bahwa kanker dapat menyerang semua orang, tetapi salah satu faktor yang paling umum yang ditemukan para peneliti sebelum kanker menyerang adalah ‘kurangnya penyaluran emosi’. Oleh karena belajarlah melepas emosi dengan istighfar (memohon ampunan), lebih sabar dan lebih bersyukur agar menjadikan hati lebih ikhlas hingga meraih ridhaNya.
Di antara fungsi qalbu, menurut Al-Ghazali, adalah untuk mendekatkan diri kepada Allah swt. Secara hakekat hati bahkan lebih luas dari langit dan bumi karena Allah telah menciptakan hati sebagai tempat Dia bersemayam. Allah swt berfirman dalam sebuah hadis Qudsi: Langit dan bumi tidak dapat meliputi-Ku. Hanya hati manusia yang dapat meliputiKu.
Dalam hadis Qudsi lain, Allah swt berfirman: "Hai anak Adam, Aku telah menciptakan taman bagimu, dan sebelum kamu bisa masuk ke taman ciptaan-Ku, Aku usir setan dari dalamnya. Dan dalam dirimu ada hati, yang seharusnya menjadi taman yang engkau sediakan bagi-Ku."
Hadis ini menunjukkan bahwa fungsi hati adalah untuk mengenal Allah swt, mencintai, menemui bahkan pada derajad (maqam) tertentu seseorang hamba dapat merasakan berjumpa dengan-Nya. Hati yang berpenyakit ditandai dengan tertutupnya mata bathin kita dari penglihatan-penglihatan ruhaniah. Oleh karena itu jika kita menajamkan mata qalbu dan mata pikir maka akan tersingkap keagungan rahasia ayat-ayatNya, karena qalbu adalah pengantin jasad dan ruh. Hanya Qalbu Sakinah yang sambung dengan DiriNya. Oleh karena itu ketahuilah selain penyakit akal, ada hubungan signifikan antara penyakit qalbu dengan penyakit jasmani (fisik). Berikut diantaranya penyakit qalbu yang telah di research dari Dr. Don Colbert MD PA, dari Florida USA, antara lain adalah
MARAH, dapat menyebabkan :
-Rheumatoid arthritis
-Serangan jantung
-Penyakit jantung
-Gagal jantung
-Kanker
-Tekanan darah tinggi
-Stroke
-Tukak lambung
Dr. Robert Elliott Gentry, MD, Cardiologist ternama, menemukan bahwa ketika "para pereaksi panas" itu memendam perasaan-perasaan mereka, itu pada akhirnya berubah menjadi permusuhan dan kemarahan. Ketika itu terjadi, tekanan darah meningkat tajam, resiko serangan jantung dan stroke akan lebih tinggi.
BENCI dan IRI HATI, dapat menyebabkan:
-Tekanan darah tinggi
-Sakit kepala migran
-Penyakit jantung
-Tukak lambung
-Kanker.
SOMBONG, dapat menyebabkan :
-Penyakit mental
-Stroke
-Serangan jantung
-Kematian
TAKUT dan KHAWATIR (ANXIETY), dapat menyebabkan :
-Penyakit jantung
-Penyakit mental
-Kepanikan
-Depresi
-Serangan jantung
-Fobia.
DEPRESI, dapat menyebabkan :
-Kanker
Sebagai contoh pria memiliki kecenderungan untuk melepaskan kemarahan mereka, sementara wanita cenderung menyembunyikannya. Adalah benar bahwa kanker dapat menyerang semua orang, tetapi salah satu faktor yang paling umum yang ditemukan para peneliti sebelum kanker menyerang adalah ‘kurangnya penyaluran emosi’. Oleh karena belajarlah melepas emosi dengan istighfar (memohon ampunan), lebih sabar dan lebih bersyukur agar menjadikan hati lebih ikhlas hingga meraih ridhaNya.
Jumat, 10 Juni 2011
ANALISIS STILISTIKA CERPEN DANARTO TELAGA ANGSA
1. Sinopsis
Dalam cerpen “Telaga Angsa” ini menceritakan sebuah keluarga besar yang menonton pertunjukan balet Rusia dan balet Indonesia “Swan Lake” pesta ini yang disuguhkan oleh Yayasan Jantung Indonesia, sebagai sponsor pertunjukan. “Swan Lake” karya Tchaikovsky yang sudah melegenda, sangat popular di seluruh dunia. Lakon “Swan Lake” menceritakan dayang-dayang istana dan ratunya, Odette, yang disihir Rothbart menjadi angsa. Siang hari mereka adalah angsa yang merenangi telaga. Baru pada malam hari mereka menjadi manusia kembali. Hanya cinta sejati yang mengalahkan sihir itu.
2. Analisis stilistika cerita pendek
Adapun cerpen yang akan saya analisis adalah cerpen “Telaga Angasa” karya Danarto. Cerpen ini akan ditelaah berdasarkan struktur kalimat yang dihubungkan dengan gaya bercerita dan pemilihan leksikal yang akan dikaitkan juga dengan pemakaian majas.
a. Struktur Kalimat Gaya Cakapan dan Gaya Bercerita
Gaya cakap dan gaya bercerita yang digunakan oleh Danarto sederhana, hanya diawal ceritasaja Dia banyak menggunakan bahasa-bahasa kiasan/menggunakn majas, di saat dia menceritakan pertunjukan penari balet, tetapi di pertengahan dan di akhir cerita Danarto mea Danarto menggunakan bahasa percakapan yang biasa/sehari-hari. Apalagi yang di akhir ceringgunakan bahasa percakapan yang biasa/sehari-hari, mereka menceritakan kembali pertunjukan balet, dan seorang kakek yang sangat ngotot karena pakaian yang dipakai para penari balet itu kesannya telanjang/mengumbar aurat, yang diinginkan seorang kakek itu para penari balet bisa menggunakan pakaian selayaknya orang berbudaya timur. Di akhir cerita Danarto menggunakan kata-kata yang indah/pilihan katanya bagus “Wajah Allah itu memancar memenuhi alam semesta dan kita makhluk ciptaannya dapat menatap wajah itu secara gambling. Ada api yang menyala-nyala, ada air yang mudah mematikan api. Ada tanah yang bisa menumbuhkan padi sehingga kita tidak leparan. Ada angin yang tidak kelihatan yang membuat kita bernapas hidup puluhan tahun. Ada zat yang mendorong kita beranak-piak. Dan ternyata Allah itu indah, Allah mencintai keindahan.”
b. Pemilihan Leksikal
Cerpen ini bersifat realisme yang menggambarkan tentang dunia kini dengan segala keadaan dan kenyataan yang dimilikinya. Hal tersebut bisa dilihat dari kalimat:
Contoh: “tapi, saya tidak setuju dengan kostum para penari,” tukas kakek.
“Itu kan mengumbar aurat.”
“Tapi kesan telanjangnya jelas.”
Mungkin di sini seorang kakek yang tidak setuju dengan kostum yang kenakan oleh para penari balet, karena dia sangat menghargai budaya timur, dan yang diinginkan seorang kakek itu penari balet harus bisa mempertahankan adat ketimuran kita.
Pilihan leksikal bahasa asing banyak dipengaruhi oleh bahasa asing ini terlihat dalam nama – nama tokoh yang digunakan oleh Danarto seperti nama-nama para penari balet: maya Ivanova dan Natalya Ashikhmina (pemeran Odette secara bergantian), Irma Ablitsova (pemeran Odille), Maxin Fomin dan Andrai Joukov (pemeran Siegfried bergantian), dll.
Viatcheslay Gordeev : Direktur artistic Russian state Ballet of Moscow, Masami Chino,
“Eyang kok tiba-tiba jadi diktator.”
Kata “diktator” adalah kepala pemerintah yang menjalankan tugas dengan kejam dan sewenang-wenang.
c. Majas
Majas personifikasi yaitu yang mengungkapkan atau mengutarakan sesuatu benda dengan membandingkannya dengan tingkah dan kebiasaan manusia.
Contoh: “angin sepoi-sepoi, yang mengelus rambutnya.” Karena yang biasa mengelus rambut adalah tingkah manusia.
“Alangkah juwitanya pandangan hidup mereka.”
“Dalam menopang torso yang sepadan yang melahirkan kelenturan gerak bagai kijang.” Karena melahirkan itu kebiasan manusia.
Kata yang bergaris miring adalah majas simile yaitu gaya bahasa perbandingan yang ditandai dengan kata depan atau kata penghubung seperti layaknya, bagaikan, seperti, dan bagai.
“Dalam menopang torso yang sepadan yang melahirkan kelenturan gerak bagai kijang.”
Majas metafora
Contoh: “ mereka saling memagut dan bercinta. Asmara angsa, adakah yang lebih indah waktu tubuh bergetar, bulu-bulu bergetar ketika mencapai puncak.
Danarto pandai memilih kata dalam menulis cerpennya seperti kata:
“mendulang” “ Zahra juga banyak mendulang informasi dari maya” biasanya mendulang itu kata yang digunakan bagi orang-orang pendulang emas dll.
“Banyak Negara yang busuk,” karena kata busuk itu biasa dipakai untuk makanan yag sudah lama.
Majas hiperbola:
“sedangkan negaranya mudah lolos ke surga.”
“Wajah Allah itu memancar memenuhi alam semesta dan kita makhluk ciptaannya dapat menatap wajah itu secara gamblang.
Dalam cerpen “Telaga Angsa” ini menceritakan sebuah keluarga besar yang menonton pertunjukan balet Rusia dan balet Indonesia “Swan Lake” pesta ini yang disuguhkan oleh Yayasan Jantung Indonesia, sebagai sponsor pertunjukan. “Swan Lake” karya Tchaikovsky yang sudah melegenda, sangat popular di seluruh dunia. Lakon “Swan Lake” menceritakan dayang-dayang istana dan ratunya, Odette, yang disihir Rothbart menjadi angsa. Siang hari mereka adalah angsa yang merenangi telaga. Baru pada malam hari mereka menjadi manusia kembali. Hanya cinta sejati yang mengalahkan sihir itu.
2. Analisis stilistika cerita pendek
Adapun cerpen yang akan saya analisis adalah cerpen “Telaga Angasa” karya Danarto. Cerpen ini akan ditelaah berdasarkan struktur kalimat yang dihubungkan dengan gaya bercerita dan pemilihan leksikal yang akan dikaitkan juga dengan pemakaian majas.
a. Struktur Kalimat Gaya Cakapan dan Gaya Bercerita
Gaya cakap dan gaya bercerita yang digunakan oleh Danarto sederhana, hanya diawal ceritasaja Dia banyak menggunakan bahasa-bahasa kiasan/menggunakn majas, di saat dia menceritakan pertunjukan penari balet, tetapi di pertengahan dan di akhir cerita Danarto mea Danarto menggunakan bahasa percakapan yang biasa/sehari-hari. Apalagi yang di akhir ceringgunakan bahasa percakapan yang biasa/sehari-hari, mereka menceritakan kembali pertunjukan balet, dan seorang kakek yang sangat ngotot karena pakaian yang dipakai para penari balet itu kesannya telanjang/mengumbar aurat, yang diinginkan seorang kakek itu para penari balet bisa menggunakan pakaian selayaknya orang berbudaya timur. Di akhir cerita Danarto menggunakan kata-kata yang indah/pilihan katanya bagus “Wajah Allah itu memancar memenuhi alam semesta dan kita makhluk ciptaannya dapat menatap wajah itu secara gambling. Ada api yang menyala-nyala, ada air yang mudah mematikan api. Ada tanah yang bisa menumbuhkan padi sehingga kita tidak leparan. Ada angin yang tidak kelihatan yang membuat kita bernapas hidup puluhan tahun. Ada zat yang mendorong kita beranak-piak. Dan ternyata Allah itu indah, Allah mencintai keindahan.”
b. Pemilihan Leksikal
Cerpen ini bersifat realisme yang menggambarkan tentang dunia kini dengan segala keadaan dan kenyataan yang dimilikinya. Hal tersebut bisa dilihat dari kalimat:
Contoh: “tapi, saya tidak setuju dengan kostum para penari,” tukas kakek.
“Itu kan mengumbar aurat.”
“Tapi kesan telanjangnya jelas.”
Mungkin di sini seorang kakek yang tidak setuju dengan kostum yang kenakan oleh para penari balet, karena dia sangat menghargai budaya timur, dan yang diinginkan seorang kakek itu penari balet harus bisa mempertahankan adat ketimuran kita.
Pilihan leksikal bahasa asing banyak dipengaruhi oleh bahasa asing ini terlihat dalam nama – nama tokoh yang digunakan oleh Danarto seperti nama-nama para penari balet: maya Ivanova dan Natalya Ashikhmina (pemeran Odette secara bergantian), Irma Ablitsova (pemeran Odille), Maxin Fomin dan Andrai Joukov (pemeran Siegfried bergantian), dll.
Viatcheslay Gordeev : Direktur artistic Russian state Ballet of Moscow, Masami Chino,
“Eyang kok tiba-tiba jadi diktator.”
Kata “diktator” adalah kepala pemerintah yang menjalankan tugas dengan kejam dan sewenang-wenang.
c. Majas
Majas personifikasi yaitu yang mengungkapkan atau mengutarakan sesuatu benda dengan membandingkannya dengan tingkah dan kebiasaan manusia.
Contoh: “angin sepoi-sepoi, yang mengelus rambutnya.” Karena yang biasa mengelus rambut adalah tingkah manusia.
“Alangkah juwitanya pandangan hidup mereka.”
“Dalam menopang torso yang sepadan yang melahirkan kelenturan gerak bagai kijang.” Karena melahirkan itu kebiasan manusia.
Kata yang bergaris miring adalah majas simile yaitu gaya bahasa perbandingan yang ditandai dengan kata depan atau kata penghubung seperti layaknya, bagaikan, seperti, dan bagai.
“Dalam menopang torso yang sepadan yang melahirkan kelenturan gerak bagai kijang.”
Majas metafora
Contoh: “ mereka saling memagut dan bercinta. Asmara angsa, adakah yang lebih indah waktu tubuh bergetar, bulu-bulu bergetar ketika mencapai puncak.
Danarto pandai memilih kata dalam menulis cerpennya seperti kata:
“mendulang” “ Zahra juga banyak mendulang informasi dari maya” biasanya mendulang itu kata yang digunakan bagi orang-orang pendulang emas dll.
“Banyak Negara yang busuk,” karena kata busuk itu biasa dipakai untuk makanan yag sudah lama.
Majas hiperbola:
“sedangkan negaranya mudah lolos ke surga.”
“Wajah Allah itu memancar memenuhi alam semesta dan kita makhluk ciptaannya dapat menatap wajah itu secara gamblang.
Rabu, 18 Mei 2011
BERIMAN, TIDAK MENGINGKARI ALLAH
Tidak ada kecantikan bagi seorang wanita, tidak pula keindahan, harga diri dan kedudukan kecuali dengan beriman kepada Tuhannya, beriman kepada Alllah SWT dan mengikuti ajaran Rasul-Nya SAW. Apabila dirinya tegak di atas pondasi ini, maka dialah wanita yang mendapat petunjuk, diterima amalnya dan menjadi wanita pilihan di sisi Rabb-Nya. Namun jika dia melepaskan pondasi tersebut, kafir terhadap Tuhannya, mengingkari agamanya dan melepaskan tuntutannya, maka dialah cermin wanita yang murahan, hina dan terbuang. Pada saat itulah sinar kecantikan seorang wanita menjadi sirna, walau berkalung gugusan bintang di langit, meskipun bermahkota bintang gemini dan matahari terbit dari keningnya. Bersikap negatif terhadap Islam akan melunturkan setiap nilai-nilai yang utama, norma yang mulia dan standar kebaikan. Orang yang mengingkari kebenaran agama yang hak ini, berarti tidak ada kebaikan di dalam kehidupannya. Mengabaikan keimanan dan menjauhi nilai-nilai agama, akan menyebabkan seorang wanita mudah menanggalkan pakaian malu, mahkota keutamaan, selendang kemuliaan dan baju kehormatan.
Kebahagiaan yang pertama bagi seorang wanita adalah menjadi seorang mu’minah yang beriman kepada Allah swt Yang Maha Tinggi dan Maha Agung, imamnya yang diikuti dalam kehidupan ini adalah Muhammad saw. Dia mencintainya, mengikuti sunahnya, membaca sirahnya, melaksanakan perintahnya, menjauhi larangannya, dan menjalankan sunnahnya. Jika dia tidak membangun kepribadiannya dengan pondasi ini maka jangan berharap dia bisa mereguk kebahagiaan di tempat yang lain atau mencari jalan lain untuk mencapai kesuksesan dan meraih kesenangannya.
Sesungguhnya wanita yang mengingkari Tuhannya, ia berjalan menuju kemerosotan dan kematian, melangkah secara pasti menuju kehancuran dan neraka. Sebab dia kafir kepada Allah swt Yang Maha Esa dan Maha Perkasa. Sejatinya dia hidup dalam kesempitan, kesengsaraan, penderitaan, dan kesusahan walaupun dia tinggal di atas menara yang kokoh, bermegah-megahan, dan bergelimpang dalam sutra dan mempercantik diri dengan seluruh perhiasan di Bumi. Hatinya kosong dari cahaya, kering dari keimanan, tidak ada ketenangan, ketentraman, kebahagiaan, keamanan, dan kemenangan serta harapan. Barangsiapa yang ingin meraih kebahagiaan hidup, maka hendaklah dia mencarinya dalam ungkapan:
“Lailaha Illallah Muhammadarasullah”
“Tiada Tuhan [yang berhak disembah] selain Allah swt dan Muhammad saw adalah utusan-Nya.”
Kebahagiaan yang pertama bagi seorang wanita adalah menjadi seorang mu’minah yang beriman kepada Allah swt Yang Maha Tinggi dan Maha Agung, imamnya yang diikuti dalam kehidupan ini adalah Muhammad saw. Dia mencintainya, mengikuti sunahnya, membaca sirahnya, melaksanakan perintahnya, menjauhi larangannya, dan menjalankan sunnahnya. Jika dia tidak membangun kepribadiannya dengan pondasi ini maka jangan berharap dia bisa mereguk kebahagiaan di tempat yang lain atau mencari jalan lain untuk mencapai kesuksesan dan meraih kesenangannya.
Sesungguhnya wanita yang mengingkari Tuhannya, ia berjalan menuju kemerosotan dan kematian, melangkah secara pasti menuju kehancuran dan neraka. Sebab dia kafir kepada Allah swt Yang Maha Esa dan Maha Perkasa. Sejatinya dia hidup dalam kesempitan, kesengsaraan, penderitaan, dan kesusahan walaupun dia tinggal di atas menara yang kokoh, bermegah-megahan, dan bergelimpang dalam sutra dan mempercantik diri dengan seluruh perhiasan di Bumi. Hatinya kosong dari cahaya, kering dari keimanan, tidak ada ketenangan, ketentraman, kebahagiaan, keamanan, dan kemenangan serta harapan. Barangsiapa yang ingin meraih kebahagiaan hidup, maka hendaklah dia mencarinya dalam ungkapan:
“Lailaha Illallah Muhammadarasullah”
“Tiada Tuhan [yang berhak disembah] selain Allah swt dan Muhammad saw adalah utusan-Nya.”
Selasa, 10 Mei 2011
IBUKU
Aku telah tumbuh dewasa, namun di hadapan ibu diriku tetap kecil. Usiaku telah lanjut, namun di pangkuanmu aku tetap seperti seorang bayi. Engkaulah satu-satunya orang yang air mata, susu, dan darahmu mengalir dalam diriku. Semua manusia melupakanku kecuali engkau, wahai ibuku! Semua manusia mendurhakaiku kecuali engkau, dunia benci kepadaku kecuali engkau. Demi Allah, wahai ibuku! Aku mengakui: sering kali pipimu berlinang air mata saat aku pergi, sering kali engkau tidak tidur saat aku jauh darimu, seringkali engkau begadang saat aku sakit.
Demi Allah, wahai ibuku! Saat aku tiba, engkau berdiri di pintu menyambutku dengan linangan air ,mata bahagian. Jika aku pergi meninggalkan rumah, engkau berdiri mengiringiku dengan hati yang luluh. Demi Allah, wahai ibuku! Engkau mengandungku di antara tulang-tulangmu pada hari-hari yang penuh rasa letih, lelah, dan lemah. Engkau melahirkanku dalam keadaan sakit dan perih, lalu engkau mendekapku dalam kehangatan pelukkan kasih sayang dan senyuman.
Demi Allah, wahai ibuku! Engkau tidak tidur kecuali setelah diriku terlelap, engkau tidak tenang kecuali setelah diriku bahagia. Jika aku tersenyum, dirimu tertawa tanpa engkau ketahui sebab mengapa aku tersenyum. Jika Nampak sendu, dirimu mrnangis padahal engkau tidak mengetahui apa yang terjadi. Engkau memanfaatkanku, sebelum aku bersalah dan mengampuniku sebelum aku bertaubat, dan bersikaf lapang dan lapang dada sebelum aku mmengakui kesalahanku. Demi Allah, wahai ibuku! Setiap orang yang memujiku, engkau pasti membenarkannya walau pujiannya menjadikan diriku imam bagi seluruh manusia dan makhluk yang sempurna. Setiap orang yang mencelaku engkau tegas mengingkarinya sekalipun disaksikan oleh orang yang jujur dan dibenarkan oleh orang yang cerdas. Hanya engkaulah untuk selamanya yang sibuk dengan urusanku, hanya engkaulah yang senantiasa memperhatikan diriku. Demi Allah, wahai ibuku! Aku adalah masalahmu yang terbesar, ceritamu yang indah, dan angan-anganmu yang cerah. Engkaulah berbuat baik kepadaku, namun engkau memohon maaf dengan kekuranganmu. Cintamu telah melebur dalam diriku, walau demikian engkau tetap ingin menganugrahkan yang lebih besar lagi dari itu.
Wahai ibuku! Semoga aku mampu mencuci kedua kakimu dengan air mata kesetiaan, mengangkat kedua sandalmu pada festival kehidupan. Wahai ibuku! Semoga kematian melewatimu untuk menerjangku, dan semoga kesengsaraan yang akan menghampirimu terjatuh pada tubuhku:
Diriku membisikan bahwa bagimu semua pengorbananku, jiwaku tebusan bagimu, engkau sadari atau tidak.
“Ya Allah, ampunilah kedua orang tuaku dan kasihanilah mereka berdua sebagaiman mereka telah mengasihiku pada masa kecilku.”
Demi Allah, wahai ibuku! Saat aku tiba, engkau berdiri di pintu menyambutku dengan linangan air ,mata bahagian. Jika aku pergi meninggalkan rumah, engkau berdiri mengiringiku dengan hati yang luluh. Demi Allah, wahai ibuku! Engkau mengandungku di antara tulang-tulangmu pada hari-hari yang penuh rasa letih, lelah, dan lemah. Engkau melahirkanku dalam keadaan sakit dan perih, lalu engkau mendekapku dalam kehangatan pelukkan kasih sayang dan senyuman.
Demi Allah, wahai ibuku! Engkau tidak tidur kecuali setelah diriku terlelap, engkau tidak tenang kecuali setelah diriku bahagia. Jika aku tersenyum, dirimu tertawa tanpa engkau ketahui sebab mengapa aku tersenyum. Jika Nampak sendu, dirimu mrnangis padahal engkau tidak mengetahui apa yang terjadi. Engkau memanfaatkanku, sebelum aku bersalah dan mengampuniku sebelum aku bertaubat, dan bersikaf lapang dan lapang dada sebelum aku mmengakui kesalahanku. Demi Allah, wahai ibuku! Setiap orang yang memujiku, engkau pasti membenarkannya walau pujiannya menjadikan diriku imam bagi seluruh manusia dan makhluk yang sempurna. Setiap orang yang mencelaku engkau tegas mengingkarinya sekalipun disaksikan oleh orang yang jujur dan dibenarkan oleh orang yang cerdas. Hanya engkaulah untuk selamanya yang sibuk dengan urusanku, hanya engkaulah yang senantiasa memperhatikan diriku. Demi Allah, wahai ibuku! Aku adalah masalahmu yang terbesar, ceritamu yang indah, dan angan-anganmu yang cerah. Engkaulah berbuat baik kepadaku, namun engkau memohon maaf dengan kekuranganmu. Cintamu telah melebur dalam diriku, walau demikian engkau tetap ingin menganugrahkan yang lebih besar lagi dari itu.
Wahai ibuku! Semoga aku mampu mencuci kedua kakimu dengan air mata kesetiaan, mengangkat kedua sandalmu pada festival kehidupan. Wahai ibuku! Semoga kematian melewatimu untuk menerjangku, dan semoga kesengsaraan yang akan menghampirimu terjatuh pada tubuhku:
Diriku membisikan bahwa bagimu semua pengorbananku, jiwaku tebusan bagimu, engkau sadari atau tidak.
“Ya Allah, ampunilah kedua orang tuaku dan kasihanilah mereka berdua sebagaiman mereka telah mengasihiku pada masa kecilku.”
WANITA YANG PALING BAHAGIA DI DUNIA
Tinggalkanlah Perasaan bahwa Kamu Tertindas
“Nikmatilah kelejatannya
Selamanya setiap perkara
Mesti ada akhirnya
Sebagaimana dia mesti pernah
Memiliki suatu permulaan.”
Sungguh Dia adalah sifat yang indah, yang membantumu di dalam mengatasi kecemasan dan meraih kesuksesan dalam hidup secara umum, dan membantumu dalam menjaga persahabatan dan keceriaan bersama keluarga. Sebab orang yang berwawasan luas mengerti tabi’at setiap orang, memahami adanya perubahan, mendudukan dirinya pada posisi orang lain, menghormati kondisi seseorang baik yang tersembunyi atau yang tampak.
Adapun tentang cemesan, makaorang yang memiliki wawasan yang luas akan memahami semua perkara, dia mengetahui bagaiman ia harus bersikap saat disapa oleh problematika, atau jika keinginannya tidak terwujud. Dia memahami bahwa seperti inilah tabi’at kehidupan, dan di dunia ini “tidak ada yang tenang,” dan bahwa seseorang bisa jadi membenci sesuatu namun kebaikan dapat padanya, dan terkadang mencintai sesuatu namun kebaikan dapat padanya, dan terkadang mencintai sesuatu namun keburukan tersimpan padanya dan kebaikan tersebutn keburukan tersimpan padanya dan kebaikan tersebut ad ada pada apa yang telah ditentukan oleh Allah.
Orang yang berwawasan luas menyadari bahwa dirinya adalah bagian dari alam yang luas ini, dan dia mempunyai bagian tersendiri dari kepedihan hidup dan kesedihan yang ada padanya, begitu pula dengan kebahagiaan, maka dia tidak kaget dan tidak pula tinggi hati. Bahkan lebih dari itu dia tidak merasa tertindas sebagaimana yang dirasakan oleh mereka yang berwawasan sempit, yaitu orang yang merasa bahwa keburukan dan problematika itu hanya menimpa dirinya atau dia sendiri merasa bahwa semua manusia menindasnya dan dia hanya merasakan sisi buruk dari kehidupan ini.
“Berbahagialah sekarang bukan esok hari.”
“Jauhilah prasangka buruk, niscaya kamu akan tenang dan bahagia.”
“Nikmatilah kelejatannya
Selamanya setiap perkara
Mesti ada akhirnya
Sebagaimana dia mesti pernah
Memiliki suatu permulaan.”
Sungguh Dia adalah sifat yang indah, yang membantumu di dalam mengatasi kecemasan dan meraih kesuksesan dalam hidup secara umum, dan membantumu dalam menjaga persahabatan dan keceriaan bersama keluarga. Sebab orang yang berwawasan luas mengerti tabi’at setiap orang, memahami adanya perubahan, mendudukan dirinya pada posisi orang lain, menghormati kondisi seseorang baik yang tersembunyi atau yang tampak.
Adapun tentang cemesan, makaorang yang memiliki wawasan yang luas akan memahami semua perkara, dia mengetahui bagaiman ia harus bersikap saat disapa oleh problematika, atau jika keinginannya tidak terwujud. Dia memahami bahwa seperti inilah tabi’at kehidupan, dan di dunia ini “tidak ada yang tenang,” dan bahwa seseorang bisa jadi membenci sesuatu namun kebaikan dapat padanya, dan terkadang mencintai sesuatu namun kebaikan dapat padanya, dan terkadang mencintai sesuatu namun keburukan tersimpan padanya dan kebaikan tersebutn keburukan tersimpan padanya dan kebaikan tersebut ad ada pada apa yang telah ditentukan oleh Allah.
Orang yang berwawasan luas menyadari bahwa dirinya adalah bagian dari alam yang luas ini, dan dia mempunyai bagian tersendiri dari kepedihan hidup dan kesedihan yang ada padanya, begitu pula dengan kebahagiaan, maka dia tidak kaget dan tidak pula tinggi hati. Bahkan lebih dari itu dia tidak merasa tertindas sebagaimana yang dirasakan oleh mereka yang berwawasan sempit, yaitu orang yang merasa bahwa keburukan dan problematika itu hanya menimpa dirinya atau dia sendiri merasa bahwa semua manusia menindasnya dan dia hanya merasakan sisi buruk dari kehidupan ini.
“Berbahagialah sekarang bukan esok hari.”
“Jauhilah prasangka buruk, niscaya kamu akan tenang dan bahagia.”
KEBAKARAN
Jumat, pukul 02.00 aku bangun, karena teman sekosnku teriak-teriak ketakutan, aku kaget mendengarnya, aku kira ada apa, ternyata ada “ kebakaran ” di depan kosn aku, aku dan teman-teman antara sadar dan tidak, aku dan teman-teman lari ke luar kosn, mungkin pas aku lari nyawa aku belum terkumpul semua kalau kata orang sunda namanya lulunggu, karena takut apinya sampai ke kosn yang aku tempatin, waktu itu aku ke luar kosn tidak bawa barang apa-apa selain baju yang dipakai dan hp. Yang ada dipikiran aku saat itu aku harus bisa menyelamatkan nyawa, karena nyawa tidak bisa dibeli, sedangkan barang-barang yang lain masih bisa dibeli. Pas aku ke luar kosn, ternyata belum ada orang yang mengetahuinya, aku dan teman-teman pun berteriak minta tolong, tak lama kemudian warga komplek pada berdatangan.
Setengah-satu jam kemudian pemadam kebakaran datang ke lokasi kejadian, aku pun merasa tenang sedikit, karena suadah ada petugas yang memadamkan api, sebelum petugas pemadam kebakaran datang aku tak kuasa melihat api yang menyambar kabel listrik. Aku menangis selama kejadian berlangsung, aku takut, badan aku sampai gemetaran sambil aku membaca doa-doa agar hati aku bisa tenang, tak lama kemudian adzan subuh berkumandang, akhirnya aku dan teman-teman kembali masuk kosn untuk shalat subuh, setelah shalat subuh aku berusaha untuk memejamkan mata karena mengantuk sekali, tapi aku tak kunjung tidur karena badan aku masih gemeteran dan rasa takut yang ada di pikiran aku.
Dan tidak ada jalan lain agar aku bisa tidur, akhirnya aku maen ke rumah saudara untuk menenangkan pikiran dan memejamkan mata yang sakitnya sudah tidak karuan lagi, karena dari sekitar pukul 01 lewat aku di luar kosn untuk melihat kebakaran itu.
Alhamdulillah pada saat kejadian berlangsung tidak ada korban, karena pada saat itu penghuni rumah sedang tidak ada, hanya seorang pembantu yang ada di rumah itu tapi dia bisa menyelamatkan diri. Aku bisa mengambil hikmah dari kejadian itu, aku harus lebih hati-hati dimana pun berada, karena musibah tidak tahu, semua itu rahasia Allah.
Setengah-satu jam kemudian pemadam kebakaran datang ke lokasi kejadian, aku pun merasa tenang sedikit, karena suadah ada petugas yang memadamkan api, sebelum petugas pemadam kebakaran datang aku tak kuasa melihat api yang menyambar kabel listrik. Aku menangis selama kejadian berlangsung, aku takut, badan aku sampai gemetaran sambil aku membaca doa-doa agar hati aku bisa tenang, tak lama kemudian adzan subuh berkumandang, akhirnya aku dan teman-teman kembali masuk kosn untuk shalat subuh, setelah shalat subuh aku berusaha untuk memejamkan mata karena mengantuk sekali, tapi aku tak kunjung tidur karena badan aku masih gemeteran dan rasa takut yang ada di pikiran aku.
Dan tidak ada jalan lain agar aku bisa tidur, akhirnya aku maen ke rumah saudara untuk menenangkan pikiran dan memejamkan mata yang sakitnya sudah tidak karuan lagi, karena dari sekitar pukul 01 lewat aku di luar kosn untuk melihat kebakaran itu.
Alhamdulillah pada saat kejadian berlangsung tidak ada korban, karena pada saat itu penghuni rumah sedang tidak ada, hanya seorang pembantu yang ada di rumah itu tapi dia bisa menyelamatkan diri. Aku bisa mengambil hikmah dari kejadian itu, aku harus lebih hati-hati dimana pun berada, karena musibah tidak tahu, semua itu rahasia Allah.
Langganan:
Postingan (Atom)